Footnote
adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman yang terpisah
dengan teks karya ilmiah dengan dipisahkan garis sepanjang dua inchi dimulai
dari tepi kiri. Nama Pengarang atau penulis tidak dicantumkan gelar agama,
akademik ataupun adat.
Footnote untuk Buku dan Kamus
1.
Nama Pengarang,
2.
Judul Buku (huruf miring),
3.
Jilid,
4.
Cetakan,
5.
Nama Penerbit.
6.
Tempat Penerbit:
7.
Tahun diterbitkan.
8.
Halaman (disingkat hal atau hlm)
Contoh:
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, Cetakan ke-9. Alfabeta. Bandung: februari 2010.Hlm.2
2 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa. Jakarta: 2008
Footnote untuk Artikel dalam Surat Kabar dan Majalah
1.
Nama Pengarang/Penulis Artikel (kalau ada),
2.
Judul Artikel (di antara tanda kutip),
3.
Nama Surat Kabar (huruf miring),
4.
Nomor Edisi, Tanggal, dan Halaman.
Contoh:
3 Syamsul Arif, “Pembentukan Akhlak Anak Didik Melalui
Pengamalan PAI”, Jambi Ekspress, 21 Desember 2011.hlm.15
Footnote untuk Artikel atau Ensiklopedia
1.
Nama Penulis Entri (jika ada),
2.
Judul Entri di antara dua tanda kutip,
3.
Nama Editor Ensiklopedia (kalau ada),
4.
Nama Ensiklopedia (huruf miring),
5.
Jilid,
6.
Data Penerbitan, dan
7.
halaman.
Contoh:
4 Beatrice Edgel, “Conception”, dalam James Hastings (ed.), Encyclopedia
of Religion and Ethics, jilid 3, Charles Schribner’s Son. New York: 1979.
Hlm.769
Footnote untuk Undang-Undang dan Penerbitan Pemerintah
1.
Nama Instansi yang berwenang,
2.
Judul Naskah (huruf miring).
Contoh:
5 Republik Indonesia “Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003”
tentang Keuangan Negara, Bab V, Pasal 21
6 Republik Indonesia “Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun
2010” tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Bab I, Pasal 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar